Belajar Kewirausahaan dari Dapur Rumah: Pengalaman Membantu Ibu Membuat Es Mambo
Liburan semester kali ini terasa berbeda bagi saya. Bukan karena pergi ke tempat wisata, tetapi karena saya memutuskan untuk membantu ibu menjalankan usaha kecilnya yaitu membuat dan menjual es mambo. Dari aktivitas sederhana ini, saya belajar banyak hal penting tentang dunia kewirausahaan, terutama bagaimana usaha rumahan bisa menjadi peluang yang menjanjikan jika dijalani dengan konsisten dan penuh semangat.
Setiap hari, saya dan ibu menyiapkan bahan-bahan seperti susu kental manis, susu evaporasi, dan glaze dengan berbagai rasa. Kami mencoba berbagai varian rasa agar pembeli tidak bosan. Di sinilah saya belajar pentingnya inovasi produk. Selain itu, saya juga mulai ikut menghitung biaya produksi, menentukan harga jual, bahkan membantu mempromosikannya lewat status WhatsApp dan media sosial. Dari sini saya paham bahwa wirausaha tidak hanya soal membuat produk, tapi juga memikirkan strategi pemasaran dan pengelolaan keuangan.
Pengalaman membantu ibu ini membuka mata saya bahwa menjadi wirausaha bukanlah hal yang mudah, tapi sangat bermakna. Ada kerja keras, kreativitas, dan ketekunan di balik setiap es mambo yang kami jual. Liburan ini bukan hanya menjadi waktu istirahat, tetapi juga waktu belajar bagaimana mengelola usaha kecil dari rumah dan menjadikannya peluang besar di masa depan.
Selain mengasah kemampuan kewirausahaan, kegiatan ini juga mempererat hubungan saya dengan ibu. Kami jadi lebih sering berbicara, berdiskusi tentang ide rasa baru, dan saling bertukar pendapat tentang cara menarik perhatian pembeli. Dari sini saya belajar bahwa kerja sama dan komunikasi adalah kunci penting dalam menjalankan usaha, sekecil apa pun bentuknya. Membangun usaha bersama keluarga tidak hanya memberi pemasukan tambahan, tapi juga membangun kehangatan dan kekompakan dalam rumah.
Melalui pengalaman ini, saya semakin yakin bahwa kewirausahaan bisa dimulai dari hal sederhana dan tidak harus menunggu waktu “siap”. Justru dari usaha kecil seperti es mambo rumahan, saya belajar pondasi utama dunia usaha yaitu jujur, kreatif, dan tidak mudah menyerah. Ke depannya, saya ingin terus mengembangkan kemampuan ini agar kelak bisa membangun usaha sendiri yang bermanfaat bagi banyak orang. Liburan ini telah mengajarkan saya bahwa menjadi wirausaha bukan sekadar soal mencari untung, tetapi juga tentang memberi nilai dan dampak nyata bagi sekitar.
Saya pun terinspirasi dari berbagai program kewirausahaan yang dikembangkan oleh UNUSA dalam mendukung generasi muda yang ingin membangun usaha sejak dini.
Komentar
Posting Komentar